Band Dewa19
Artis Berita Musik

Jejak Emas Band Dewa19: Kiprah Ahmad Dhani di Balik Kesuksesan Band Legendaris

Sherri Gonzalez 

Awal Mula Dewa19: Dari Surabaya untuk Nusantara

Di awal 1990-an, industri musik Indonesia menyambut sebuah nama baru dari kota Surabaya: Band Dewa19. Band ini awalnya terdiri dari empat anak muda berbakat—Ahmad Dhani (keyboard & vokal latar), Erwin Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum), dan Ari Lasso (vokal). Nama “19” diambil dari usia rata-rata mereka saat membentuk band: 19 tahun.

Namun, sejak awal, sorotan publik tertuju pada satu sosok: Ahmad Dhani. Ia bukan sekadar pemain keyboard, tetapi otak kreatif yang menciptakan lagu-lagu dengan struktur kompleks dan lirik puitis.

Album debut mereka, Dewa 19 (1992), meledak di pasaran. Lagu seperti Kangen dan Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi langsung mendapat tempat di hati masyarakat. Musik mereka unik—perpaduan antara rock progresif, pop, dan sentuhan klasik Barat.


Gaya Musik yang Tak Biasa

Berbeda dari band-band pop saat itu, Dewa19 mengusung musik yang berani. Mereka kerap menampilkan harmoni yang kompleks, progresi chord yang tidak lazim, dan aransemen orkestra. Semua ini tak lepas dari tangan dingin Ahmad Dhani, yang terinspirasi oleh Queen, Dream Theater, hingga Mozart.

Ahmad Dhani memperlakukan musik seperti lukisan: detail, emosional, dan kadang melawan arus. Ia tidak takut memasukkan unsur jazz, etnik, hingga spiritual ke dalam lagu pop. Tak heran jika setiap album Dewa19 terasa seperti sebuah karya seni utuh, bukan sekadar kumpulan lagu.

Album kedua mereka, Format Masa Depan (1994), menegaskan hal itu. Lagu seperti Cukup Siti Nurbaya dan Aku Milikmu memperlihatkan sisi musikalitas tinggi yang tetap bisa diterima pasar.


Krisis dan Kebangkitan: Keluar Masuk Personel

Kesuksesan besar kerap diiringi gejolak. Pada akhir 1990-an, Dewa19 menghadapi krisis internal. Ari Lasso, vokalis utama, terjerat masalah narkoba. Ini membuat performa band goyah, dan akhirnya Ari harus keluar.

Namun, Dhani tidak menyerah. Ia mencari vokalis baru yang bisa membawa Dewa19 naik ke level berikutnya. Pilihannya jatuh kepada Once Mekel, vokalis dengan suara tenor kuat dan karakteristik yang berbeda dari Ari.

Kehadiran Once membawa angin segar. Album Bintang Lima (2000) menjadi salah satu rilisan paling fenomenal dalam sejarah musik Indonesia. Lagu seperti Roman Picisan, Risalah Hati, dan Separuh Nafas menjadi anthem generasi baru.

Dalam waktu singkat, Dewa19 bukan hanya kembali ke puncak—mereka menciptakan standar baru dalam musik mainstream.


Ahmad Dhani: Bukan Sekadar Musisi, Tapi Maestro

Ahmad Dhani adalah sosok yang memicu kekaguman sekaligus kontroversi. Ia tak hanya menulis lagu, tetapi juga memproduseri album, mengatur arah musikal, dan menciptakan karakter band.

Keberanian Dhani menjadikan Dewa19 sebagai band yang tidak takut bereksperimen. Ia menulis lagu tentang cinta, spiritualitas, hingga kritik sosial. Lagu Laskar Cinta, misalnya, menyuarakan perlawanan terhadap kekerasan atas nama agama—sesuatu yang jarang disentuh musisi arus utama.

Tak hanya itu, Dhani juga dikenal sebagai perfeksionis. Ia mengatur semua dari pemilihan nada, mixing, hingga desain album. Ia sadar bahwa musik bukan hanya suara—tapi juga visual, narasi, dan brand.


Album Legendaris dan Warisan Abadi

Tak bisa dimungkiri, Dewa19 mencetak banyak album legendaris:

  • Dewa 19 (1992)
  • Format Masa Depan (1994)
  • Pandawa Lima (1997)
  • Bintang Lima (2000)
  • Cintailah Cinta (2002)
  • Republik Cinta (2006)

Masing-masing album membawa warna berbeda namun tetap konsisten secara kualitas. Ahmad Dhani tahu bagaimana membuat karya yang mengikuti zaman tapi tak kehilangan identitas.

Bahkan setelah band ini sempat vakum dan para personelnya menempuh jalan sendiri, lagu-lagu Dewa19 tetap diputar di radio, digunakan dalam film, hingga jadi soundtrack hidup banyak orang.


Dewa19 di Era Modern: Reuni dan Nostalgia

Tahun 2020-an menjadi era reuni bagi Dewa19. Mereka tampil kembali dengan beberapa formasi vokalis: Ari Lasso, Once, bahkan Virzha dan Ello bergantian mengisi panggung. Walau formasi berubah, antusiasme penonton tetap tinggi.

Konser Dewa19 selalu sold-out. Generasi lama hadir untuk bernostalgia, sementara generasi muda datang karena musik mereka tak lekang waktu.

Ahmad Dhani berhasil membuktikan bahwa band bukan hanya soal personel, tapi juga visi dan karya. Ia menjadikan Dewa19 sebagai institusi musik, bukan sekadar grup band.


Pengaruh Dewa19 di Dunia Musik Indonesia

Dewa19 adalah salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia. Banyak musisi muda mengaku terinspirasi oleh lagu-lagu mereka. Bahkan, banyak penyanyi generasi baru yang merilis ulang lagu Dewa19 sebagai bentuk penghormatan.

Band ini juga membuka jalan bagi munculnya produser-musisi seperti Dhani, yang berani mengambil alih kendali kreatif dan membentuk narasi musiknya sendiri.

Di sisi lain, Dewa19 juga menjadi pelajaran tentang pentingnya menjaga harmoni dalam band. Mereka pernah jatuh karena konflik, tapi bangkit karena visi yang sama.


Penutup: Nama Dewa19 Akan Selalu Ada di Hati Musik Indonesia

Sebagai penulis yang telah mengamati industri musik lebih dari 20 tahun, saya melihat Dewa19 bukan hanya sebagai band besar—mereka adalah tonggak sejarah.

Ahmad Dhani mungkin sosok yang kontroversial, tapi tak bisa disangkal: dialah arsitek kejayaan Dewa19. Ia membentuk karakter musik band ini dari nol, menciptakan lagu-lagu yang hidup lebih lama dari tren, dan menjadikan Dewa19 sebagai legenda.

Kini, meskipun zaman berubah, Dewa19 tetap hidup. Di panggung, di radio, di hati penggemar lama maupun baru.

Dan mungkin, seperti judul lagunya, mereka akan terus jadi “Legenda”, bukan hanya karena kejayaan masa lalu, tetapi karena mereka terus memberi makna dalam setiap nada.

Recommended Posts

test